Berbisnis dari Rumah

Rina Busri, Bisnis Krim Pemutih
Kurang "Feeling" Kerja Kantoran

Sebulan sebelum wisuda, saya memulai karier di salah satu perusahaan akuntan publik. Namun, baru sebulan bekerja saya sudah merasakan tida ada "feeling" bekerja untuk orang lain. Akhirnya, saya berhenti kerja dan melanjutkan kuliah di Malaysia. Setelah lulus, walaupun belum ada kantor dan modal, saya memberanikan diri untuk membuat badan perusahaan Erto di Malaysia dan Indonesia. \

Setelah survey offline dan online, saya melihat ada peluang usaha suntik putih yang digemari banyak wanita. Saya berpikir untuk menghadirkan produk yang lebih murah dan menjadi solusi bagi mereka yang takut suntik. Setelah mencari ke berbagai toko jamu, akhirnya saya membuat produk yang saya beri nama Glutacol (glutathione dan collagen) dengan bentuk krim, yang saat ini sudah terdaftar dan mendapat izin edar dari BPOM.

Awalnya, saya mencoba menjual produk hanya melalui situs Facebook. Secara personal, saya menambah teman yang sesuai dengan target market serta mengirim pesan tentang penjualan produk saya. Semua kegiatan saya lakukan sendiri dari kamar tidur saya di Nilai Negeri Sembilan, Malaysia, sambil mengurus dua anak. Dua bulan berjalan, tak disangka omset mencapai 300 juta. Semenjak itu, penjualan produk semakin meningkat. Bahkan, produk saya dikenal hingga ke Brunei Darussalam. Selanjutnya, saya melakukan penjajakan penjualan ke retail farmasi kosmetik terkemuka di Malaysia dan Filipina. Namun, karena terkena dampak surutnya perekonomian masyarakat, usaha ini pun gagal.

Tak putus asa, dengan modal yang sempat turun drastis, saya kembali ke Indonesia untuk menghidupkan kembali usaha saya. Alhamdulillah, penjualan di Indonesia lumayan bagus. Hingga kini, produk saya masih diminati banyak orang dan saya memiliki 50 karyawan yang 80% adalah wanita muda.

Menurut saya, tidak ada ruginya berwirausaha. Yang ada hanya resiko. Namun, resiko bisa diminimalisir dengan perencanaan bisnis yang jelas. Di samping keuntungannya banyak, kita juga bisa independen; tidak bergantung kepada orang lain. Potensi kenaikan pendapatannya pun lebih tinggi dibanding jika kita bekerja pada orang lain.. <rewriting by azra nadhila>

2 komentar:

  1. Assalamualqikum admin, perkenalkan saya qomaruddin. salah satu staff dari ertos yg dahulu dikenal dgn nama glutacol.. mohon sekiranya admin dapat men take down postingan ini, dikarrnakan bu rina sudah menggunakan cadar dan sedang menjaga kehormatannya.. mohon kiranya admin yg baik hati dapat membantu beliau dalam ketaatannya.

    BalasHapus
  2. Barakallahufiihaa. Saya pun Setuju . Mohon kiranya saling membantu ketaatan hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala . Mohon agar penulis kiranya bisa take Down gambarnya Bu Rina . Barakallahufiik

    BalasHapus