Minggu, 04 Desember 2016

Surga yang Tak Dirindukan 2

Tercabik di antara Dua Pilihan Based on the phenomenal novel by asma nadia a film by hanung bramantyo-manoj punjabi present rewriting on blogspot by azra nadhila.
Kisah Prasetya, Arini, dan Meirose kembali berlanjut dalam film "Surga yang Tak Dirindukan 2" Film ini diadaptasi dari sebuah novel karya Asma Nahia dengan judul yang sama.

Novel ini mengisahkan tentang dilema berpoligami bagi pasangan suami-istri. Bagaimana seorang istri harus bisa ikhlas untuk menerima perempuan lain dalam kehidupan suaminya.

Antara ego dan keikhlasan 
Pada film pertama, dikisahkan tentang sepasang suami-istri, yaitu Prasety dan Arini, yang mempunyai kehidupan bahagia selayaknya yang diceritakan dalam dongeng-dongeng. Mereka dikarunia seorang anak perempuan bernama Nadia yang menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga kecil tersebut. Namun suatu hari semuanya berubah. Pada perjalanan ke kantor, Pras menolong seorang korban kecelakaan dalam balutan gaun pengantin. Ia lalu mengetahui bahwa perempuan ini bernama Meirose yang sedang dalam kondisi tertekan mencoba bunuh diri. Pras menggagalkan usaha tersebut, lalu menikahi Mei dan berjanji untuk menjaganya serta anaknya Akbar.

Arini akhirnya mengetahui pernikahan yang dilakukan sembunyi-sembunyi ini. Arini marah dan tidak bisa menerima kehadiran perempuan lain. Walaupun berpoligami diperbolehkan dalam agama Islam, hal ini tetap tidak bisa meredakan ego Arini. Sampai suatu kali akbar sakit dan hati Arini pun sedikit demi sedekit luluh. Akhirnya, Arini dapat menerima Mei dalam kehidupan mereka. Walupun Arini sudah menerimanya, hati Meirose berkata lain. Meirose tidak ingin membangun kebahagiannya di atas air mata wanita lain. Ia pun memilih untuk pergi dan menitipkan Akbar pada Pras dan Arini. Mereka pun berpisah di Stasiun Kereta Yogyakarta.
Pertemuan yang tak terduga
Empat tahun telah berlalu sejak perpisahan mereka. Dalam Surga yang Tak Dirindukan 2", Pras, Arini, dan Meirose kembali dipertemukan. Arini mendapat undangan untuk berangkat Budapest. Buku Karangannya yang berjudul Istana Bintang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Hungaria. Komunitas Muslim Indonesia mengundangnya untuk memberikan workshop dan mempromosikan buka tersebut. Prasetya, yang masih sibuk dengan proyek di kantornya, akan menyusul anak dan istrinya belakangan. Secara tidak terduga, di Budapest, Arini bertemu kembali dengan Meirose dan Akbar. Ternyata, sudah tiga tahun Meirose tinggal di sana bersama ayah kandungnya. Meirose memutuskan kontak dengan semua orang yang ia kenal di Indonesia. Ia ingin memulai kehidupan yang baru di sana. Ia bahkan berencana ingin meminta cerai secara resmi kepada Pras.

"Manakah jalan yang harus Mei ambil? Haruskah ia melangkah maju dengan kehidupannya sekarang yang tak tahu akan jadi seperti apa? Atau, mundur dan kembali ke kehidupannya yang lama dengan masa depan yang lebih pasti?"

Namun pertemuannya dengan Arini membuatnya menjadi ragu dengan apa yang sudah ia putuskan dan jalani selama ini. Arini begitu ingin Mei kembali pada Pras. Ia sudah sangat menyayangi Mei dan akbar. Arini dan Nadia berusaha menarik Meirose kembali dalam keluarga mereka. Saat melihat Pras, Mei pun masih merasakan rasa cinta untuk laki-laki yang telah menolongnya itu. Walaupun begitu, rupanya sudah ada laki-laki yang hadir dalam hidupnya. Seorang dokter bernama Syarief. Ia pun ingin Mei menikahinya. Di tengah kebingungannya ini, Mei mengengetahui bahwa Arini sakit dan mungkin tidak akan hidup lagi lagi. Arini semakin menggebu-gebu meminta Mei kembali bersama Pras.

Pologami mungkinkah? 
Meirose semakin bingung. Manakah jalan yang harus ia ambil? Haruskah ia melangkah maju dengan kehidupannya sekarang yang tak tahu akan jadi seperti apa? Atau, mundur dan kembali ke kehidupannya yang lama dengan masa depan yang lebih pasti? Pras pun mengalami kebingungan yang sama. Ia meragukan kemampuannya dalam bersikap adil sebagaimana perintah Allah bagi laki-laki yang memilih berpoligami. Di tengah situasi yang pelik ini, keputusan apakah yang akan Pras dan Meirose ambil?

Berpoligami memang diperbolehkan dalam Islam. Namun, hal ini bukanlah perkara yang mudah. Ada dilema yang harus dihadapi oleh masing-masing pihak. Bagi suami, dilema yang dihadapi adalah keadilan. Hal ini persis seperti apa yang dirasakan oleh Pras. Adil adalah salah satu syarat dalam berpoligami. Seorang suami harus bisa bersikap adil terhadap istri-istrinya. Sedangkan untuk seorang istri, dilemanya terletak pada rasa ikhlas. Berpoligami berarti berbagi suami dengan perempuan lain. Apakah ia bisa melawan egonya sendiri dan ikhlas menerima kehadiran perempuan lain dalam keluarganya? Inilah yang dirasakan oleh Arini. Bagaimana ia harus berjuang untuk merasa ikhlas membagi suaminya dengan perempuan lain?

Disisi lain, dilema juga dialami oleh Meirose, posisinya sebagai istri kedua memberikan rasa tidak nyaman pada dirinya. Ia merasa telah mengganggu kebahagiaan rumah tangga Pras dan Arini. Ia harus mengumpulkan keberania agar bisa bertatap muka dengan Arini dan keluarga, juga teman-temannya. Poligami sebaiknya dilakukan atas dasar keputusan bersama. Suami harus bisa bersikap adil terhadap istri-istrinya. Para istri juga harus ikhlas menerima kehadiran perempuan lain dengan hati yang terbuka, Mungkinkah? (rewriting by azra)
Link tag

Ibu cerdas bentuk generasi berkarakter

Kenali dan stimulasi kepintaran si kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar